Tuesday, July 28, 2020

Sistem Reproduksi pada Manusia Part#3

Sistem Reproduksi pada Manusia Bagian 3 
Oleh : Sulasmi Rasyid

1. Fertilisasi dan Kehamilan 

Fertilisasi adalah proses pembuahan sel telur ( ovum ) oleh sel sperma ( spermatozoa ). Fertilisasi terjadi di dalam tuba fallopi. Sperma masuk ke organ reproduksi perempuan kemudian mencari sel telur. Jika sudah bertemu sel telur, maka kepala sperma akan masuk ke dalam sementara ekor sperma akan menempel di luar sel telur. 
Selanjutnya, terjadi peleburan inti dengan inti sperma hingga membentuk zigot. Sperma dapat bergerak menuju ovum dengan menggunakan flagela. Flagela ini gerakannya memutar seperti baling - baling untuk mendorong ditangkap. Berikut gambar pergerakan sperma: 
Sperma dapat menemukan ovum karena ovum menghasilkan senyawa kimia yang membentuk progesteron dan juga memiliki sensor panas yaitu suhu tuba fallopi lebih tinggi dari suhu penyimpanan sperma. 
Zigot yang telah terbentuk dari hasil fertilisasi akan berkembang menjadi embrio. Kemudian, embrio ini bergerak menuju ke rahim da dipindahkan dalam endometrium (implantasi). Dalam kondisi ini, seorang perempuan memperbaiki kehamilan. 

Berikut gambar proses fertilisasi dan implantasi 

Perkembangan embrio dibagi rahim dibagi menjadi beberapa periode trisemester (setiap 3 bulan). Berikut perkembangan embrio dalam setiap trisemester: 

2. Penyakit pada sistem pemulihan 

Penyakit pada sistem reproduksi yaitu: Gonorhoe (GO), Sifilis (raja singa), Herpes simplex genetalis, Acaquired immunodeficiency sindrom (AIDS) Keputihan dan Epididimitis. 
Gonorhoe adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Nesseria gonorrhoeae. Tentang penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, dan keputihan berwarna kuning kehijauan pada perempuan. Penyakit ini dapat mengubah kebutaan pada bayi yang baru lahir dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata. 
Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium. Penyakit ini adalah luka pada daerah kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya serta menyebabkan kerusakan pada organ tubuh tesebut. 
Herpes simplex geniltalis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus dan vagina. Gejalanya adalah gatal - gatal, perih dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian, muncul lepuh - lepuh berwarna putih dan bisa pecah menyebabkan luka. 
Acquired Immuno defisiency sindrom (AIDS) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Human immunodeficiency virus (HIV). Virus ini sangat berbahaya karena menyerang sistem kekebalan (imun) tubuh. Sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksin untuk penyakit AIDS. 
Penderita AIDS , pada fase pertama sekitar 5-7 tahun masih terlihat sehat. Pada fase selanjutnya baru bisa di diagnosa karena ditandai dengan adanya penyakit Pneumonia, TBC, Herpes, saraf terganggu, dan sebaginya. Fase ini berlangsung 3-6 bulan.
Penderita AIDS dapat diakses sel limfosit T nya atau sel darah putih yang dikumpulkan mengendalikan imun tubuh. Jika jumlah limfosit T menurun, maka dianggap positif AIDS. Selain itu, ada pemeriksaan lain yang bisa menyelesaikan AIDS positif, karena penyakit lain juga ada yang memperbaiki penuruan sel darah putih. 
Penderita AIDS dapat melindungi HIV karena perlindungan seks bebas. Perilaku seks bebas tidak akan mengetahui lawan jenisnya yang mengalami AIDS. Terkait, terlular melalui hubungan kelamin. 
Keputihan adalah penyakit kelamin perempuan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, bakteri, atau parasit Ciri - cirinya adalah cairan putih kekuningan atau putih - abuan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat terjadi pada vagina. 
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena penyakit menular seksual (PMS). Epididimitis hanya terjadi pada laki-laki, ditandai dengan rasa nyeri dan pembengkakan pada testis. Penyebab epididimitis adalah masalah seks bebas. 

3. Upaya Pencegahan Penyakit pada Sistem Reproduksi 

Faktor yang mempengaruhi risiko sistem reproduksi adalah kurang memperhatikan kebersihan dan perilaku seks bebas. Maka dari itu, lakukan hal berikut agar terhindar dari penyakit: 
1). Gunakan celana dalam berbahan katun dan lembut. Hindari yang berbahan panas, tidak mengikat keringat dan terlalu ketat
2). Bilas dengan bersih organ reproduksi setelah BAB atau BAK. Kemudian keringkan dengan tisu atau handuk bersih untuk mengurangi infeksi jamur 
3). Mengganti celana dalam minimal 2-3 kali sehari 
4). Potong rambut di organ daerah, karena jika terlalu panjang akan membuat sarang kuman 
5). Bagi perempuan yang sedang menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Ketika darahnya mengalir deras, gantilah minimal 5 - 6 jam sekali dalam sehari. Darah yang tertampung bisa menjadi media tumbuhnya kuman. 
6). Bagi perempuan, hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan dan pantyliner secara terus menerus . Karena dapat mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik dalam vagina, yang selanjutnya akan mengubah tumbuhnya jamur. 
7). Rajin olahraga, perbanyak konsumsi buah dan sayur. Karena bermanfaat untuk kesehatan dan dapat mencegah infeksi jamur. 
8). Menghindari pergaulan bebas. Karena pergaulan bebas dapat menjerumuskan Anda ke dalam seks bebas dan penggunaan narkoba. Jika sudah kecanduan narkoba, maka saraf - saraf mu akan rusak dan membuat hidupmu tidak sehat. 

Sistem Reproduksi pada Manusia PART #2

Sistem Reproduksi pada Manusia Bagian 2

Oleh : Sulasmi Rasyid

1. Sistem Reproduksi Perempuan  

  • Sistem reproduksi pada perempuan tersusun atas : 1). Sistem reproduksi luar yaitu vulva dan labium 2). Sistem reproduksi dalam yaitu vagina, indung telur (ovarium), saluran telur (tuba fallopi/oviduct), infundibulum, rahim (uterus), endometrium dan leher rahim (serviks). 
  • Berikut ini bagian – bagian organ reproduksi perempuan 


  • Vulva adalah celah paling luar dari organ reproduksi perempuan yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Sepasang bibir ini yang dinamakan labium. Pada vulva bagian dalam, terdapat 2 saluran yaitu saluran urin dan saluran vagina. 
  • Ovarium adalah organ yang bentuknya seperti telur, ada 2 buah, terletak di kanan kiri rahim atau di perut bagian bawah, berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Didalam ovarium, terdapat kumpulan sel folikel yang merupakan tempat berkembangnya ovum
  • Berikut ini struktur dari ovarium 


  • Sel folikel juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovum yang matang akan dilepaskan dari ovarium pada setiap bulannya, proses ini dinamakan ovulasi. Kemudian ovum ditangkap oleh fimbriae (infundibulum) menuju ke tuba fallopi
  • Meskipun ovarium ada 2, namun setiap bulan hanya 1 ovum hanya dihasilkan. Jadi, bergantian antara ovarium kanan dengan kiri. Hormon estrogen dan progesteron berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dan mengatur perkembangan ciri – ciri sekunder pada perempuan. 
  • Ciri – ciri sekunder pada perempuan yaitu membesarnya pinggul, berkembangnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, aktifnya kelenjar minyak dan keringat yang menyebabkan jerawat. 
  • Infundibulum adalah organ yang bentuknya berjumbai dan merupakan pangkal dari tuba fallopiInfundibulum berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Kemudian, ovum dibawa ke tuba fallopi.
  • Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Didalam tuba fallopi inilah terjadi pembuahan ovum oleh sperma atau fertilisasi yang menghasilkan zigot. Kemudian zigot dibawa kedalam uterus
  • Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, maka ovum tetap dibawa ke uterus dan akan ikut meluruh ketika proses menstruasi. 
  • Uterus adalah organ yang bentuknya seperti buah pir terbalik, memiliki dinding tebal, berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan. Saat tidak hamil, rahim berukuran 5 cm. Ketika hamil, rahim akan berkembang hingga 30 cm atau menyesuaikan perkembangan janin. 
  • Endometrium adalah lapisan yang membatasi rahim dan akan meluruh ketika proses menstruasi. Endometrium ini berfungsi menghasilkan plasenta ketika terjadi kehamilan.  
  • Vagina adalah saluran yang menghubungkan dunia luar dengan rahim, saluran darah menstruasi dan saluran tempat keluarnya bayi. Vagina tersusun atas otot – otot yang elastis dan dilapisi selaput membran atau selaput dara (hymen). 
  • Selaput dara adalah selaput tipis yang tersusun atas pembuluh darah. Selaput dara ini akan robek apabila melakukan aktivitas yang membahayakan seperti olahraga berat. 
  • Serviks adalah rahim bagian bawah yang membuka dan mengarah ke vaginaServiks berfungsi menghubungkan rahim dengan vagina

2. Oogenesis 

  • Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin perempuan (ovum) didalam ovarium. Oogenesis dimulai saat perempuan masih dalam kandungan. 
  • Ketika anak perempuan baru lahir, memiliki bakal sel telur (sel primordial) 200.000 hingga 2.000.000 sel. Namun, hanya 40.000 sel yang tersisa ketika anak perempuan puber dan hanya 400 sel yang berkembang menjadi ovum. 
  • Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk sel induk telur (oogonium) yang bersifat diploid (2n). Kemudian, oogonium akan membelah secara mitosis dan meiosis. Pada pembelahan tersebut, 1 sel oogonium menghasilkan 1 sel telur (ovum) dan 3 badan polar (polosit). 
  • Berikut ini proses pembentukan ovum


3. Siklus Menstruasi 

  • Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium dan ovum yang ditandai dengan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel epitel dinding rahim melalui vagina. Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma. 
  • Siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Namun, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek yang berlangsung sekitar ± 18 hari atau siklus menstruasi panjang yang berlangsung sekitar ±40 hari. Berikut ini gambar fase menstruasi :


  • Proses menstruasi ada 3 yaitu : Fase Menstruasi,  Proliferasi dan Sekretori. Pada fase menstruasi, hormon FSH memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Sehingga, endometrium luruh dan perempuan mengalami menstruasi. 
  • Hormon FSH atau follicle stimulating hormone adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar ini terletak di otak bagian depan. 
  • Pada fase proliferasi, folikel berkembang yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Kemudian hormon estrogen dan progesteron memicu endometrium untuk menebal. Endometrium yang menebal ini bertujuan untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila terjadi fertilisasi. 
  • Selanjutnya, hormon estrogen memicu kelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormon FSH dan LH atau luteinizing hormone. Hormon LH diproduksi terus menerus hingga meningkat. Peningkatan hormon LH ini memicu pelepasan ovum oleh folikel ovarium (ovulasi). 
  • Pada fase sekretori ini, folikel yang telah melepaskan ovum berubah menjadi korpus luteum. Kemudian ovum ditangkap oleh fimbriae menuju ke tuba fallopi. Apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka korpus luteum tidak akan memproduksi estrogen dan progesteron. 
  • Sehingga, estrogen dan progesteron rendah. Rendahnya estrogen dan progesteron endometrium rusak dan pembuluh darahnya pecah, akibatnya terjadilah menstruasi.  

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA PART#1

Sistem Reproduksi pada Manusia 

Bagian 1

Oleh : Sulasmi Rasyid


1. Pembelahan Sel

  • Pembelahan sel ada 2 yaitu pembelahan Mitosis dan Meiosis. Pembelahan Mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel anakan yang sifat genetiknya sama dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dihasilkan adalah diploid (2n).
  • Tahapan pembelahan mitosis yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Seperti pada gambar di bawah ini:


  • Pembelahan Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang diperoleh dari sel induk diploid (2n).
  • Pembelahan Meiosis terjadi dalam 2 tingkatan, putaran pertama yaitu Profase I, Metafase I, Anafase I dan Telofase I. Tingkatan kedua yaitu Profase II, Metafase II, Anafase II dan Telofase II.
  • Proses Meiosis seperti pada gambar berikut



2. Sistem Reproduksi Laki - laki

  • Sistem Reproduksi pada laki-laki - laki terdiri atas: 1). Organ reproduksi luar yang terdiri dari Penis dan Skrotum , 2). Organ reproduksi dalam bentuk testis , epididimis , vas defferens, uretra , semula, vesikula seminalis, pembuluh prostat dan penggemukan sapi.
  • Berikut ini bagian - bagian dari sistem reproduksi laki-laki


  • Penis adalah bagian terluar organ reproduksi laki-laki, bekerja sebagai saluran urin dan sperma. Skrotum adalah organ yang bentuknya seperti kantung, bekerja untuk melindungi dan menyimpan suhu testis.
  • Testis adalah bentuknya seperti telur bulat, memutar 2 buah (disimpan) yang disimpan dalam skrotum, mengerjakan untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
  • Sperma adalah sel tunggal yang terdiri atas kepala dan ekor yang merupakan sel kelamin laki-laki. Testosteron hormon adalah komposisi yang dapat mengubah fisik laki-laki pada masa pubertas seperti tumbuhnya jakun, membesarnya suara, tumbuhnya kumis, dan sebagainya.
  • Masa pubertas adalah masa lalu kompilasi perbaikan pematangan fungsi seksi yang mengubah fisik dan psikis.
  • Sperma yang dikirim dalam testis, selanjutnya keluar melalui epididimis. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis, dibutuhkan ± 4 cm, sedang disiapkan untuk penyimpanan sperma sementara.
  • Selanjutnya, sperma yang sudah keluar lewat Vas Defferent. Vas defferens adalah lanjutan dari epididimis, terdiri dari saluran yang mengarah keatas, implementasi untuk menghubungkan epididimis dan uretra.
  • Uretra adalah saluran yang ada di dalam penis, merupakan saluran akhir yang diperlukan, dilakukan untuk keluarnya urin dan sperma.
  • Kelenjar yang akan mengeluarkan bercinta dengan air mani (semen). Kelenjar reproduksi laki-laki 3 adalah: melahirkan vesikula seminalis, prostat dan cowper (bulbouretra).
  • Kelenjar vesikula seminalis adalah bagian yang membentuknya seperti kantung kecil, berukuran ± 5 cm, diletakkan dibelakang kantung kemih, berfungsi untuk menghasilkan zat yang mengandung basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, fosfor dan potassium serta protein pembekuan.
  • Alkali untuk menetralkan pH asam di uretra dan vagina. Fruktosa sebagai energi (ATP) sperma. Prostaglandin untuk menurunkan respons tubuh perempuan terhadap air mani. Fosfor dan potassium membantu sperma berenang. Protein pembekuan untuk membuat lapisan pelindung sperma.
  • Kelenjar prostat adalah bagian yang berbentuk seperti kue donat, diletakkan di bawah kantung kemih, bekerja menghasilkan cairan asam. Kelenjar prostat mengandung beberapa zat yaitu:
1). Asam sitrat: untuk energi (ATP) sperma
2). Enzim pepsinogen, lisozim dan lipase
3). Seminal plasmin: sebagai antibiotik (membunuh kuman)
  • Pada lansia sekitar 50 tahun, terjadi pembesaran prostat yang dinamakan Benign prostatic hyperlasia (BPH). BPH ini menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan sulit untuk mengeluarkan urin. Digunakan, sulit untuk kencing dan sulit digunakan menggunakan selang.
  • BPH berbeda dengan kanker prostat. Kalau kanker prostat berkembang di luar prostat, sedangkan BPH berkembang di dalam prostat.
  • Kelenjar cowper adalah bagian yang membentuknya seperi kacang, diletakkan di bawah prostat, bekerja menghasilkan lendir dan cairan tahan basa.
  • Sperma dikeluarkan melalui uretra bercampur dengan air mani (semen). Semen yang dikeluarkan biasanya 2,5 - 5 mL. Setiap 1 mL semen mengandung 100 - 150 juta sel sperma. Namun, hanya 1 sel sperma yang berhasil membuahi sel telur.

3. Spermatogenesis

  • Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi dialam tubulus seminiferus. Kumpulan tubulus seminiferus ini membentuk testis, sehingga spermatogenesis biasanya disebut testis.
  • Berikut potongan melintang tubulus seminiferus dilihat dengan mikroskop



  • Proses pembentukan sperma dimulai dari sel induk sperma (spermatogonium) yang diploid (2n). Kemudian spermatogonium menjadi Mitosis dan Meiosis. Selanjutnya, spermatogonium memperbaiki diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma (spematozoa) yang berekor dan bersifat haploid (n).