Tuesday, December 29, 2020

Mewujudkan Suasana Nyaman dan Aman

Mewujudkan Suasana Nyaman dan Aman

SMP Negeri 3 Lamru merupakan sekolah yang berada pada daerah terpencil dan pedesaan, sehingga lingkungannya sangat mendukung terciptanya susanan nyaman dan aman. Hal ini sangat penting diwujudkan karena Lingkungan sekolah merupakan wadah setiap orang untuk menuntut ilmu di mana setiap orang mencari bekal untuk masa depan. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Aman dan nyaman tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, contohnya seperti di halaman sekolah. Halaman sekolah selain ditata keindahannya, juga perlu memperhatikan persyaratan kesehatan. Jika lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi wahana efektif sebagai pembentukan sikap perilaku peduli lingkungan. Agar tercipta lingkungan yang nyaman di sekolah kami perlu perhatian besar terkait penghijauan, penataan taman, penanaman pohon dan kebersihan lingkungan sekolah.

Kegiatan penghijauan ini tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkan kesadaran para siswa dan siswi akan pentingnya menjaga lingkungan. Karena tidak dipungkiri oksigen yang mereka hirup setiap harinya berasal dari tanaman. Oleh karena itu, perlu terus menerus mengingatkan siswa agar dapat tetap menjaga dan membenahi lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah harus dijaga dengan kebersihan, keindahan, kenyaman sehingga akan kelihatan lingkungan bersih dan asri. Ketika lingkunagn asri  maka murid belajar dengan senang  dan mudah menerima pelajaran.


Yang menjadi tatantang besar untuk menciptakan lingkunga yang aman dan nyaman yaitu budaya bersih murid masih sangat kurang, masih sering buang sampah disebarangan tempat. Maka dari itu perlu menderapkan budaya positif  dalam menciptakan lingkungan yang asri. Selanjutnya dukungan  pengawas pembina, kepala sekolah, warga sekolah, komite, dan murid sangat dibutuhkan. Ketika semua bekerjasama dengan baik maka linkungan aman dan nyaman asri di sekolah dapat tercapai.




Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan sampah sekolah menjadi barang berguna bersama Kementerian Perindustrian


 

PGP-1-Kabupaten Bone-Sulasmi Rasyid-1.1.a.10-Aksi Nyata - Pendekatan Pembelajaran Diferensiasi

 PGP-1-Kabupaten Bone-Sulasmi Rasyid-1.1.a.10-Aksi Nyata

 RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA

 

Judul        :PendekatanPembelajaranDiferensiasi

Nama        :Sulasmi Rasyid

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. LatarBelakang 

Terkadang dalam melakukan pembelajaran di kelas, kita masih mendapatkan anak kurang aktif dalam pembelajaran karena kita belum mengetahui betul gaya belajar, karakter, potensi dan minat anak. Sesuai dengan filosofi pemikiran KHD yaitu pendidikan yang menghamba pada anak, maka kita sebagai guru  sudah seharusnya mengetahui hal tersebut dengan pendekatan penuh cinta dan kasih sayang. Seperti yang kita keta hui bahwa tiap anak memiliki pribadi yang unik. Mereka memiliki potensi  dan bakat masing-masing.

Filosofi pendidikan yang berhamba pada anak mengharuskan saya sebagai pendidik agar dapat membimbing, mengayomi, membina dan melayani anak, serta memenuhi apa yang menjadi kebutuhan anak, agar mereka bisa berkembang sesuai dengan kodratnya, dan anak bisa berkembang sesuai karakter dan potensi yang dimilikinya.  Terkadang kita perlu mengikuti langkah mereka dari pada  mengharapkan mereka semua mengikuti langkah kita.

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian dan kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya.

Pemberian tugas itu harus Menghamba kepada Anak. Maksudnya, guru tidak bisa seenaknya saja dalam menyama ratakan tugas. Dalam hal penilaian pun tidak seharusnya hanya sesuai kognitif saja, tetapi juga segala aspek si murid (benih) dari kemampuan lain, tingkahlaku dan yang lainnya.

2. Tujuan

Untuk merancang pembelajaran bagi siswa yang menyenangkan dan merancang pembelajaran beragam kemampuannya, minatnya, gaya belajarnya, karakter serta bakat minatnya. Dengan tetap memperhatikan Alam dan zamannya. Untuk menjadikan karakter yang mencintai Pancasila.

3. TolakUkur

 

 

 

 

 

 

a. Siswa lebihaktif, semangat, antusias dan senang belajar

b.Siswa merasakan merdeka belajar dan bebas bereksplorasi  sesuai bakat minatnya, tapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan tata tertib yang berlaku

4. Linimasa Tindakan Yang Akan Dilakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

guru  harus memberikan pendidikan karakter yang merata. Pendidikan karakter sangat diperlukan karena kita akan mengalami zaman penuh kebingungan.  Sering  kali kita tertipu. Kita memandang hal tersebut perlu untuk kita, padahal itu adalah keperluan bangsa asing. Kita acap kali merusak kedamaian hidup kita sering mementingkan terlepasnya pikiran (intelektualitas). Padahal pengajaran membawa kita pada gelombang penghidupan  yang  tidak merdeka dan memisahkan orang terpelajar dan rakyatnya.

 

Guru menjadi  fasilitator  dan pelatih, sedangkan siswa menjadi peserta yang aktif dalam proses belajar mereka sendiri.  Siswa membuat pilihan berdasarkan minat dan pilihan  belajar mereka, belajar sendiri, saling menjadi tutor sebaya, dan bekerja dalam kelompok kecil. Guru mempraktekkan kegiatan belajar mengajar yang berbasis aktivitas siswa (student center). Guru mempraktekkan kegiatan belajar mengajar dengan memuliakan dan menghargai keunikan siswa sesuai kodratnya.

Saat siswa diberi pilihan atas cara mereka belajar, mereka lebih bertanggung jawab. Siswa lebih terlibat dan menunjukkan minat dalam belajar.

5. Dukungan Yang Dibutuhkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·                     Dukungan Pengawas, Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah

·                     Dukungan Guru, teman sejawat demi tercapainya pendidikan menurut  KHD

·                     Dukungan dari Komite (orang tuasiswa) dan masyarakat

·                     Media belajar

·                     RuangBereksplorasi