Monday, February 15, 2021

MEMENUHI PEMBELAJARAN MURID MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

                                       TUGAS MODUL 2.1.a.9.

                                    Program Guru Penggerak

KONEKSI ANTAR MATERI

MEMENUHI PEMBELAJARAN MURID MELALUI PEMBELAJARAN BERIFERENSIASI (MODUL 2.1)

Oleh : Sulasmi Rasyid


A.    APA ITU PEMBELAJARAN BERDEFERENSIASI?

Pembelajaran berdiferensiasi (bahasa Inggrisdifferentiated instruction) adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa. ( Sumber : Wikipedia )

Kepedulian pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi focus perhatian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.  Profil pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran Berdiferensiasi mengharuskan pendidik mencurahkan perhatian dan memberikan tindakan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa. Pembelajaran Berdiferensiasi memungkinkan guru melihat pembelajaran dari berbagai perspektif.

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespon belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswa, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan dapat diwujudkan dalam kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi pada hakikatnya pembelajaran yang memandang bahwa siswa itu berbeda dan dinamis. Karena itu, Guru harus memiliki perencanaan tentang pemberajaran berdiferensiasi, antara lain:

1.      Mengkaji kurikulum yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan siswa.

2.      Merancang perencanaan dan strategi yang sesuai dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.

3.      Mengkaji dan menilai pencapaian rencana sekolah secara berkala

  Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilaksanakan jika komunikasi yang terstruktur dengan komite sekolah, guru, dan orangtua. Guru harus memperhatikan beberapa apek dalam belajar dan pembelajaran. Ada enam (6) elemen yang berkontribusi terhadap belajar dan pembelajaran.


Ada empat (4) komponen pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar.

1.       Konten , Isi meliputi apa yang dipelajari siswa. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Umumnya, guru tidak mampu mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak bisa dipahami semua anak) berdasarkan gaya belajar siswa serta menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas yang dimiliki

2.       Proses, yakni bagaimana siswa mengolah ide dan informasi. Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang ditunjukkan siswa, maka kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang berbeda-beda dapat diakomodir dengan baik. Gregory & Chapman (2002) menyatakan proses pembelajaran yang dimodifikasi tersebut adalah:

a.       Mengaktifkan pembelajaran. Aktivitas belajar difokuskan pada materi yang dipelajari, menghubungkan materi yang belum dikuasai, memberi kesempatan pada siswa untuk mencari mengapa materi yang dipelajari penting, dan menjelaskan apa yang dilakukan siswa setelah belajar.

b.      Kegiatan belajar. Melibatkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, seperti pemodelan, latihan, demonstrasi, atau game pendidikan.

c.       Kegiatan pengelompokkan. Baik kegiatan belajar individu maupun kelompok harus direncanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

3.       Produk, bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti apa yang akan ditunjukkan pada guru.

4.       Lingkungan Belajar, bagaimana cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran.

 

Untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi, guru bisa melakukan hal hal berikut:

1.      Asesmen yang berkesinambungan dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa belajar sehingga dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

2.      Guru menjamin proses pembelajaran yang mengakui keberadaan semua siswa. Siswa dibelajarkan berdasarkan kesamaan minat, merangkul semua siswa. Guru memandang semua tugas siswa berharga dan bermanfaat.

3.      Pengelompokkan siswa secara fleksibel. Guru merancang pembelajaran yang memungkinkan semua siswa bekerjasama dengan berbagai teman sebaya pada waktu tertentu. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang memiliki tingkat kesiapan sama dan berbeda dengan dirinya. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang sama minatnya, kadang dengan teman sebaya yang berbeda minatnya.

4.      Adanya kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas/ guru bidang studi dengan guru pendidik khusus.

5.      Guru dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk mewujudkan hasil belajar yang diharapkan.

6.      Penggunaan waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil belajar siswa.

7.      Strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat pengembangan bakat dan minat, pusat olahraga, pembelajaran tutor sebaya, dan sebagainya.

8.      Siswa dinilai dengan berbagai cara sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.

Modul ini sangat berkaitan dengan modul sebelumnya, dimana pada modul sebelumnya guru diarahkan untuk memahami konsep pendidikan yang diuraikan oleh Bapak Pendidikan Kihajar Dewantara kemudian menyusun Visi Guru untuk pengembangan Konsep pendidikan tersebut dan membangun Budaya Positif dilingkungan sekolah. Hal ini menjadi pondasi awal guru untuk menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah.


Lamuru, 13 Februari 2021

Penulis : Sulasmi Rasyid