Program Guru Penggerak
KONEKSI ANTAR MATERI
MEMENUHI PEMBELAJARAN MURID MELALUI PEMBELAJARAN
BERIFERENSIASI (MODUL 2.1)
Oleh : Sulasmi Rasyid
A. APA ITU PEMBELAJARAN BERDEFERENSIASI?
Pembelajaran berdiferensiasi (bahasa Inggris: differentiated instruction)
adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam
cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang
kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten;
mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk
pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang
kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan
efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab
kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa. ( Sumber : Wikipedia )
Kepedulian
pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi focus
perhatian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.
Profil pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa.
Pembelajaran Berdiferensiasi mengharuskan pendidik mencurahkan perhatian dan
memberikan tindakan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa. Pembelajaran
Berdiferensiasi memungkinkan guru melihat pembelajaran dari berbagai perspektif.
Pembelajaran
Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespon
belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman
siswa, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan dapat
diwujudkan dalam kelas.
Pembelajaran
berdiferensiasi pada hakikatnya pembelajaran yang memandang bahwa siswa itu
berbeda dan dinamis. Karena itu, Guru harus memiliki perencanaan tentang
pemberajaran berdiferensiasi, antara lain:
1. Mengkaji
kurikulum yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan siswa.
2. Merancang
perencanaan dan strategi yang sesuai dengan kurikulum dan metode pembelajaran
yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
3. Mengkaji
dan menilai pencapaian rencana sekolah secara berkala
Ada empat (4) komponen pembelajaran
berdiferensiasi, yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar.
1.
Konten , Isi meliputi
apa yang dipelajari siswa. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi
pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi
pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang
dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa.
Umumnya, guru tidak mampu mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak
bisa dipahami semua anak) berdasarkan gaya belajar siswa serta menyesuaikan
materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas yang dimiliki
2.
Proses,
yakni bagaimana siswa mengolah ide dan informasi. Bagaimana siswa berinteraksi
dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan
pilihan belajar siswa. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang
ditunjukkan siswa, maka kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan
belajar yang berbeda-beda dapat diakomodir dengan baik. Gregory & Chapman
(2002) menyatakan proses pembelajaran yang dimodifikasi tersebut adalah:
a.
Mengaktifkan
pembelajaran. Aktivitas belajar difokuskan pada materi yang dipelajari,
menghubungkan materi yang belum dikuasai, memberi kesempatan pada siswa untuk
mencari mengapa materi yang dipelajari penting, dan menjelaskan apa yang
dilakukan siswa setelah belajar.
b.
Kegiatan
belajar. Melibatkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, seperti pemodelan,
latihan, demonstrasi, atau game pendidikan.
c.
Kegiatan
pengelompokkan. Baik kegiatan belajar individu maupun kelompok harus
direncanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
3.
Produk,
bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran
memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan
materi berikutnya. Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti apa
yang akan ditunjukkan pada guru.
4.
Lingkungan
Belajar, bagaimana cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran.
Untuk
memenuhi kebutuhan siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi, guru
bisa melakukan hal hal berikut:
1. Asesmen
yang berkesinambungan dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus
mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa belajar sehingga dapat menyusun
rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Guru
menjamin proses pembelajaran yang mengakui keberadaan semua siswa. Siswa
dibelajarkan berdasarkan kesamaan minat, merangkul semua siswa. Guru memandang
semua tugas siswa berharga dan bermanfaat.
3. Pengelompokkan
siswa secara fleksibel. Guru merancang pembelajaran yang memungkinkan semua
siswa bekerjasama dengan berbagai teman sebaya pada waktu tertentu. Siswa juga
bekerja dengan teman sebaya yang memiliki tingkat kesiapan sama dan berbeda
dengan dirinya. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang sama minatnya,
kadang dengan teman sebaya yang berbeda minatnya.
4. Adanya
kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas/ guru bidang
studi dengan guru pendidik khusus.
5. Guru
dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk mewujudkan hasil belajar
yang diharapkan.
6. Penggunaan
waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil belajar siswa.
7. Strategi
pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat pengembangan bakat
dan minat, pusat olahraga, pembelajaran tutor sebaya, dan sebagainya.
8.
Siswa dinilai dengan berbagai cara
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.
Modul
ini sangat berkaitan dengan modul sebelumnya, dimana pada modul sebelumnya guru
diarahkan untuk memahami konsep pendidikan yang diuraikan oleh Bapak Pendidikan
Kihajar Dewantara kemudian menyusun Visi Guru untuk pengembangan Konsep
pendidikan tersebut dan membangun Budaya Positif dilingkungan sekolah. Hal ini
menjadi pondasi awal guru untuk menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi di
Sekolah.
Lamuru,
13 Februari 2021
Penulis
: Sulasmi Rasyid
No comments:
Post a Comment