MODUL
3.2.a.7
Demonstrasi
Kontekstual - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Oleh : Sulasmi
Rasyid
CGP Kabupaten
Bone angkatan 1
1.
Modal Manusia
Modal manusia yang ada di sekolah saya adalah memiliki guru yang
sudah S1 dan S2, guru di sekolah saya bisa berkolaborasi antar sesama, baik
ssesama guru maupun dengan siswa dalam proses pembelajaran . siswa berfikir
kritis dan kreatif dalam belajar. Selain itu rata-rata guru sudah bisa
menggunakan IT dengan baik. Bahkan salah seorang rekan guru saya merupakan
instruktur nasional dalam pengembangan penggunaan Microsoft 365. Semua guru
terbiasa berkolaborasi sehingga apabila ada guru yang kurang mampu maka guru
lain akan membantu sehingga timbul sikap saling tolong-menolong antar guru.
Kami di sekolah juga kompak dalam melaksanakan kegiatan. Antar guru tidak
memiliki sekat atau istilah terkotak kotak. Semua guru sama dan tidak ada
bedanya antara yang PNS dengan yang Honor. Setiap ada masalah kami selalu
menyelesaikan dengan diskusi terbuka. Inilah yang menjadi kekuatan kami dari
modal manusia.
2.
Modal Sosial
Modal sosial dari dulu yang ada di sekolah saya adalah memiliki
rasa empati yang tinggi. Ini terbukti dengan kegesitan guru untuk datang
menjenguk ke rumah guru atau siswa yang sedang mendapatkam musibah. Kami selalu
cepat dan tanggap untuk segera mengumpukan sumbangan atau bahan makanan apabila
ada kemalangan yang menimpa warga sekolah. Kami juga selalu membantu apabila
ada guru yang menikah atau pesta. Biasanya kami para guru membantu dalam
menyambut tamu yang datang.
Selain itu hubungan dengan berbagai pihak tetap terjalin dengan
baik, apakah itu pemerintah setempat, pihak kepolisian, kesehatan, Majelis
Ulama Indonesia serta dari perguruan tinggi. Hali ini membuat sekolah kami
sering melakukan kegiatan kerjasama dengan pihak pihak yang ada untuk membangun
sinergitas dengan sekolah
(
Aksi Sosial, Memberikan bantuan kepada warga sekitar yang ditimpa musibah )
3.
Modal Fisik
Gedung di sekolah saya sudah cukup layak untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Kami memiliki 8 ruangan belajar, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 6 buah toilet siswa dan 1
mushalla yang masih sangat sederhana. Selain itu Laboratorium IPA juga sudah
tersedia. Dalam proses belajar kami sudah menggunakan 1 shif dimana proses
pembelajaran berlangsung dari pagi sampai siang hari. Dampak dari kekuatan
modal fisik ini adalah sekolah kami banyak diminati oleh wali murid yang berada
di sekitar sekolah.
4.
Modal Lingkungan Alam
Lokasi sekolah saya berada sebuah daerah perbatasan, yang
disekitarnya dikelilingi oleh kebun masyarakat. Keadaan yang tenang dan jauh dari kebisingan
kendaraan membuat sekolah saya sangat nyaman dalam belajar karena tak ada
suaran bising yang mengganggu proses belajar. Siswa juga terbiasa diajak untuk
belajar di alam. Saya sering mengajak anak ke lingkungan sekitar misalnya pada
kegiatan mencangkok tanaman. Saya langsung membawa siswa ke kebun dan siswa
secara berkelompok mencangkok tanaman tersebut. Berada di lingkungan sekolah
yang asri membuat guru tak canggung membawa siswa ke luar lingkungan
kelas. Inilah yang menjadi kekuatan sekolah saya dari segi modal
alam.
(
Pembelajaran dengan media bahan alam )
5.
Modal Finansial
Dari segi modal finansial kami setiap tahun mendapatkan bantuan
DAK dari Dinas Pendidikan jkabupaten Bone. Sudah 2 tahun kami selalu dapat
bantuan perbaikan atau rekap ruang kelas. Pada tahun 2018 kami mendapatkan
bantuan pembangunan 2 ruangan kelas, 2019 kami mendapatkan bantuan pembangunan
Laboratorium IPA. Sekarang kami sedang memasukan proposal untuk mendapatkan
bantuan rehab 3 kelas lagi karena lantai kelas banyak yang retak
Sumber keuangan utama dari sekolah kami adalah dari APBN melalui
transfer Dana BOS, selain itu sumber lain juga biasa kai terima dari unsure komite
Sekolah
6.
Modal Politik
SMP negeri 3 Lamuru, yang berlokasi didaerah pedesaaan cenderung
mempunyai guru yang masih sedarah atau mempunyai hubungan kekerabatan yang
masih kental. Oleh karena itu, sikap kekeluargaan masih sangat erat. Hal ini
berdampak pada system tatanan disekolah yang memberikan rasa dan hak demokrasi
yang sangat tinggi. Tak ada diskriminasi dan kesewenang wenangan dari pimpinan
sekolah.
Karena hal ini pula setiap ada kegiatan selalu diputuskan secara
bersama sama, semua pihak mempunyai hak dan kewajiban masing masing. Setiap
orang diberikan kesempatan yang sama dalam bebrbagai kegiatan dan aktifitas
disekolah maupun diluar sekolah
Selain itu hubungan dengan berbagai pihak tetap terjalin dengan
baik, apakah itu pemerintah setempat, pihak kepolisian, kesehatan, Majelis
Ulama Indonesia serta dari perguruan tinggi. Hali ini membuat sekolah kami
sering melakukan kegiatan kerjasama dengan pihak pihak yang ada untuk membangun
sinergitas dengan sekolah
( Penyuluhan
Pengelolan Sampah kerjasama dengan Akademi teknik Industri Makassar )
7.
Modal agama dan Budaya
Siswa kami semuanya bergama
Islam. Sehingga banyak kegiatan kesiswaan juga dipadukan dengan kegiatan
keagamaan. Hal ini juga menjadi modal sekolah saya untuk melakukan aktifitas
keagamaan secara bebas dan merasa aman dan nyaman.
Untuk budaya juga seperti itu. Mayoritas siswa adalah bersuku Bugis,
shingga tidak ada budaya lain yang mencampur. Hal ini menguatkan siswa dalam
melakukan aktifitas ekstra dalam bidang budaya.
( Aksi Budaya, Dalam kegiatan Lomba Budaya
yang diselenggarakan oleh Microsft Indonesia)
.
No comments:
Post a Comment